Tahun baru 2014 udah berlalu, tapi dakwah harus tetep lanjut... Nah, ini ada sedikit pencerahan buat kita kaum muslimin. Mudah-mudahan bermanfaat :)
Merayakan Tahun Baru,
boleh nggak sih?
Lima..empat…tiga..dua…Satu
Tret..treet..treeteeeettt…
Cit...ciiuutt…dor..doorrr…doooorrr…
Kira-kira
seperti itulah hingar binger detik-detik menjelang pergantian tahun. Riuh
rendah suara terompet, petasan, dan kembang api membaur jadi satu. Semua
gembira, besar kecil, tua muda, laki-laki perempuan tak peduli usia semua
merayakan.
Nah, sahabat
CaNa, sebenernya boleh nggak sih kita umat islam merayakan pergantian tahun?
Apa hukumnya dalam islam? Biar nggak tersesat, yuk kita simak penjelasan di
bawah ini!
Tahun baru merupakan
pesta perayaan orang-orang romawi yang pertama kali dirayakan pada tanggal 1
Januari 45 SM beberapa hari setelah penobatan Julius Caesar sebagari kaisar
romawi yang kemudian tanggal 1 Januari ditetapkan sebagai hari suci umat
kristiani.
Setelah kita
tahu sejarahnya, tentu kita bisa menyimpulkan kalau tahun baru adalah tradisi
orang-orang kafir. Merayakan tahun baru termasuk meniup terompet dan memberi
ucapan selamat tahun baru sama artinya mengikuti tradisi mereka. Rasulullah SAW
bersabda: “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan
mereka.” (H.R Ahmad & Abu Dawud)
Duh, pastinya
nggak mau kan disamain dengan
orang-orang kafir?
Dilihat dari
sejarahnya dan sabda rasulullah di atas, temen-temen pasti udah bisa menyimpulkan
hukum perayaan tahun baru bagi umat islam bukan?
Perayaan tahun
baru identik dengan pesta kembang api. Ratusan bahkan ribuan orang bersama-sama
menyalakannya tepat pukul 00.00. Nggak kebayang berapa ratus ribu, berapa juta,
atau bahkan berapa milyar uang terbakar sia-sia di alun-alun kota. Asapnya
bahkan menimbulkan polusi udara yang merusak alam. Padahal alam dan seisinya
merupakan ciptaan Tuhan yang wajib kita rawat dan kita jaga sebagai perwujudan
rasa syukur kita.
Jumlah kembang
api untuk pesta tahun baru juga tak terhitung banyaknya. Membeli sebanyak itu
merupakan tindakan pemborosan. Allah berfirman, “…dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
(Q.S Al Isra’ : 26-27)
Udah disamain
dengan orang-orang kafir, dianggap perusak alam yang nggak pandai mensyukuri
nikmat, dikatain saudara syitan lagi. Naudzubillah.
Siapa yang mauuuuu???