Judul : Flavia de Angela
Genre : Teenlit
Penulis : Lea Agustina Citra
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 232 halaman
Sinopsis :
Flavia de Angela adalah seorang
malaikat. Untuk menjadi malaikat sejati, seorang malaikat harus lulus kuliah,
menyelesaikan skripsi, dan mendapat gelar S. Ma. (Sarjana Malaikat), begitu
juga dengan Flavia. Itulah sebabnya Flavia tinggal di kota Cientos de Estrella
di negeri Paraiso (Kahyangan). Semua malaikat perempuan dan laki-laki yang
belum memiliki gelar sarjana malaikat memang berkumpul di kota itu.
Untuk skripsinya, Flavia mengambil
tema psikologi manusia. Dan manusia yang menjadi subjek skripsinya adalah gadis
asal Indonesia bernama Sabrina Dharmawangsa. Sabrina tinggal di kota Jakarta,
berumur 17 tahun, dan saat ini duduk di kelas 3 SMA Kasih Bangsa jurusan IPA.
Selain cantik, Sabrina juga sangat pintar, kritis, dan idealis. Keluarganya pun
berasal dari golongan berkecukupan. Sayangnya, Sabrina memiliki perangai buruk.
Dia pemarah, angkuh, ringan tangan, dan suka menghina. Flavia ingin tahu
penyebab watak buruk Sabrina. Itulah mengapa ia memilih Sabrina sebagai subjek
skripsinya.
Untuk mengamati subjeknya itu,
Flavia memanfaatkan fasilitas monitor pengamat dunia di perpustakaan. Tapi
karena monitor hanya ada satu, dan harus bergantian dengan malaikat lain, maka
Flavia pun mengajukan permohonan pada Profesor Nayale untuk menambah monitor.
Namun Profesor Nayale tidak dapat memenuhinya. Sebaliknya, Profesor memberi
saran pada Flavia agar menjadi manusia untuk sementara waktu sehingga bisa
mengamati subjeknya secara langsung. Flavia akhirnya setuju dan menemui Dokter
Pyrando de Angelo untuk mandapatkan tablet penjelmaan manusia sementara. Tapi
Flavia keliru mengambil obat dan penampilannya yang dahulu diakui seluruh
penghuni kahyangan sebagai malaikat tercantik kini berubah total. Tubuhnya yang
dulu prorosional berubah seperti tumpukan marshmallow. Wajahnya yang dulu
mulus, putih, dan sangat cantik kini penuh noda hitam dan jerawat. Awalnya
Flavia sangat panic, tetapi akhirnya ia bisa menerima dan tetap turun ke bumi
dengan penampilan barunya.
Di bumi, tepatnya di Jakarta, Indonesia,
Flavia tinggal di rumah Tante Sari yang memiliki nama asli Madame Ovy Ophelia.
Kelurga Tante Sari adalah perwakilan malaikat di bumi.
Flavia mendaftar sekolah di sekolah
yang sama dengan Sabrina. Di kelas, Flavia duduk sebangku dengan Rino yang
merupakan sahabat kecilnya Sabrina. Beruntung Rino mau berteman dengannya,
sebab Flavia tak pernah bisa mendekati Sabrina dengan penampilannya yang sekarang.
Sabrina selalu menghinanya, terlebih saat teman-teman sekelasnya tahu bahwa
Flavia ternyata juga sangat pandai. Hal ini menyebabkan Sabrina merasa
tersaingi. Selama ini dia yang selalu mendapat peringkat tertinggi di kelas.
Dari cerita Rino, Flavia tahu kalau
sikap Sabrina dulu tidak seperti sekarang. Sabrina dulu sangat baik. Sikapnya
berubah sejak terjadi kebakaran di rumahnya. Flavia juga tahu bahwa sebenarnya
Rino suka pada Sabrina. Tetapi Rino terlalu pesimis, merasa tak mungkin cewek
secantik dan sepopuler Sabrina juga menyukainya.
Suatu hari, SMA Kasih Bangsa
kedatangan seorang murid baru. Namanya
Rafa. Banyak yang bilang Rafa ini cakepnya selangit. Setiap pagi dan saat
istirahat, ruang kelasnya dipenuhi murid-murid cewek SMA Kasih Bangsa yang mencoba
mencari perhatian padanya. Hal ini membuat Flavia ikut-ikutan penasaran, tapi
tubuhnya yang gempal membuatnya tak mempunyai kesempatan untuk melihat Rafa,
yang didapatnya justru tawa mengejek dari teman-temannya. Flavia sangat sedih
dengan perlakuan teman-temannya, saat berlari ia bertabrakan dengan seseorang
yang ternyata si murid baru. Flavia terkejut, murid baru itu adalah Ares de
Angelo, teman malaikatnya yang paling reseh.
Di rumah, Flavia menceritakan perihal
Ares pada Tante Sari.Tante Sari terkejut, ia sama sekali tidak mendapat
pemberitahuan bahwa ada malaikat lain yang turun ke bumi selain Flavia. Itu
artinya Ares datang secara ilegal dan kedatangan seorang malaikat secara ilegal
sangat melanggar aturan. Tidak hanya beresiko dijatuhi hukuman dia juga bisa
dimangsa oleh bangsa Diablo, pihak iblis.
Esoknya, Flavia mencoba menjelaskan
pada Ares bahwa kedatangannya yang illegal itu sangat berbahaya. Tetapi Ares
yang merasa tidak mengenal Flavia dengan penampilannya yang sekarang malah
menganggap Flavia adalah Diablo yang menyamar menjadi manusia. Hampir Ares
membunuh Flavia jika saja serbuk ajaibnya tidak menunjukkan wujud asli Flavia.
Walau sudah percaya, Ares tetap keras kepala tidak akan melapor karena jika ia
melapor maka misinya di bumi untuk meneliti subjek skripsinya akan gagal.
Sebaliknya, Ares mengajak Flavia untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas
skripsi mereka karena Rino yang dekat dengan Flavia ternyata adalah subjek
skripsi Ares, sedangkan Sabrina yang merupakan subjek skripsi Flavia dekat
dengan Ares.
Suatu hari, saat Flavia dan Rino
tengah menunggu adik Rino les menari, tiba-tiba Ares datang membawa kabar
buruk. Sabrina berniat bunuh diri dengan cara melompat dari atap gedung sekolah
yang berlantai tiga. Rino sangat khawatir, ia berusaha membujuk Sabrina supaya
mau turun. Saat itu juga Rino mengakui perasaannya. Tetapi hal itu tidak
menghentikan Sabrina. Terpaksa Ares mnggunakan sihir untuk menahan tubuh
Sabrina. Padahal dilarang keras menggunakan sihir di bumi. Akibat yang ditimbulkan
dari perbuatan Ares itu sangat mengejutkan. Para Diablo turun ke bumi dan
tentara langit berusaha mencegahnya hingga terjadilah perang terbuka. Flavia,
Ares, Rino dan Sabrina bersembunyi. Dalam persembunyian itulah Sabrina
menceritakan semuanya. Penyebab perubahan sikapnya hingga niatnya untuk
mengakhiri hidup.
Tentara langit berhasil mengalahkan
Diablo berkat bantuan Ares. Walaupun akhirnya Ares terluka cukup parah. Semua
kerusakan di bumi diperbaiki serta ingatan Sabrina dan Rino tentang peristiwa
ini dihapuskan.
Kembali ke Kahyangan, Flavia
menyerahkan skripsinya. Ia berhasil meraih nilai tertinggi dalam sejarah
pendidikan malaikat. Sementara itu, Ares menjalani hukuman.
Keberhasilan Flavia meraih nilai
tertinggi membuatnya memperoleh kesempatan mengajukan satu permintaan. Dan
permintaanya adalah agar kehakiman Kahyangan bersedia melepas hukuman Ares
mengingat ia telah menyelamatkan nyawa banyak orang dari bangsa Diablo. Kepala
Kehakiman Kahyangan menyetujui permintaannya. Akhirnya Ares dibebaskan.
Sementara itu di bumi, Rino dan
Sabrina akhirnya bersatu.
Kisahnya cukup unik :) Dan
ini adalah salah satu novel kesayanganku. Sayangnya, setelah tulisan ini
berhasil aku selesaikan setahun yang lalu, tiba-tiba Flavia dan semua dunianya menghilang.
Mungkin aku lupa meninggalkannya entah dimana :(
No comments:
Post a Comment