Lagi? Yap!
Sebagai penikmat sastra, kita tidak boleh melupakan karya-karya lama yang menjadi pelopor lahirnya karya-karya besar hingga saat ini. Kali ini, ada sebuah sinopsis novel karya Nur Sutan Iskandar yang berjudul “Hulubalang Raja”. Selamat menikmati….
Hulubalang Raja
Nur Sutan Iskandar
Sutan Ali Akbar yang bergelar Raja Adil memiliki seorang adik
bernama Putri Ambun Sari. Seorang gadis yang cantik dan berbudi baik. Kakak
beradik itu merupakan anak dari seorang
Raja di Hulu. Ibu mereka bernama Putri Reno Gading.
Beberapa waktu
terakhir, Sutan Ali Akbar tampak sering termenung. Ternyata ia memikirkan
adiknya yang telah beranjak dewasa dan harus segera menikah. Bersama ayah dan
bundanya, Sutan Ali Akbar merundingkan hal itu. Akhirnya diambil keputusan
untuk mengadakan sayembara.
Sayembara pun
dilaksanakan. Hampir tidak ada yang bisa memenangkannya, kecuali Sultan
Muhammad Syah. Seorang yang bertahta kerajaan di Kota Hilir Inderapura yang
sangat besar. Putri Ambun Suri pun dinikahkan dengannya. Pernikahan itu
dilaksanakan bukan karena Putri Ambun Sari tertarik pada Sultan Muhammad Syah,
melainkan karena Sultan Muhammad Syah adalah seorang Raja yang lebih tinggi
daripada Raja di Hulu. Rakyat pun kurang senang dengan keputusan itu. Sultan
Muhammad Syah telah beristri. Istrinya, Kemala Sari, adalah sahabat masa kecil
Putri Ambun Sari.
Kemala Sari yang
mengetahui bahwa suaminya akan menikahi sahabat masa kecilnya, menjadi geram.
Ia segera menyusun rencana untuk menggagalkan pernikahan itu. Kemala Sari mendatangi
Putri Ambun Sari dengan memperlihatkan persahabatan. Ia mengatur janji dengan
Puri Ambun Sari untuk mandi bersama di sungai. Saat itulah Kemala Sari
mencelakakan Putri Ambun Sari sehingga tenggelam di sungai dan hilang tak
ditemukan.
Sutan Ali Akbar
yang mengetahui bahwa hilangnya Putri Ambun Sari adalah ulah dari Kemala Sari
menjadi murka. Terjadilah perang antara kubu Raja Adil dengan kubu Sultan
Muhammad Syah.
Sementara itu, di
lain sisi tersebutlah seorang pemuda bernama Sutan Malakewi. Ia pergi
meninggalkan rumahnya karena kebiasaannya yang gemar menyabung ayam telah
menghabiskan harta orang tuanya. Di perjalanan ia bertemu dengan seorang
saudagar. Ia pun bergabung dengan saudagar itu. Sayang, segerombol penyamun datang
menyerang. Teman-temannya tewas sedangkan ia dapat melarikan diri dan ditolong
oleh Putri Rubiyah. Putri Rubiyah memiliki seorang anak yang cantik bernama
Sarawaya.
Di rumah itu,
Sutan Malakewi dianggap sebagai anak. Putri Rubiyah senang karena Malakewi
sering menumpas orang Pauh yang sering mencuri. Sutan Malakewi pun bekerja sama
dengan kompeni. Bersama kompeni ia membantu Sultan Muhammad Syah yang sedang
berperang dengan Raja Adil. Meski berkali-kali berhasil melakukan penumpasan
terhadap pemberontak, Malakei kesulitan menghadapi Raja Adil yang gigih
berjuang. Dalam pertempuran itu, Groenewegan nyaris tewas. Ia tewas beberapa
lama setelah itu karena terluka.
Groenewegan pun
digantikan oleh Gruys yang juga tidak bertahan lama karena tewas dalam
pertempuran. Kepemimpinan pun dipegang oleh Abraham Verspreet. Perjuangan
menumpas Laskar Pauh hampir menewaskan Sutan Malakewi. Setelah Sutan Malakewi
sembuh, situasi negara sudah membaik. Ia pun berencana mencari adiknya yang
ditawan oleh Raja Adil. Maka berangkatlah Sutan Malakewi dengan menyamar
sebagai rakyat biasa.
Penyamaran Sutan
Malakewi terbongkar. Ia dibawa menghadap Raja Adil. Di sana ia sangat terkejut
karena ternya adiknya, Adnan Dewi telah menjadi istri Raja Adil. Musuhnya kini
menjadi adik iparnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk melupakan permusuhan
mereka dan menghadap orang tua Adnan Dewi.
Raja Adil
disambut dengan baik bahkan dilangsungkan pesta yang meriah. Sutan Malakewi
sendiri segera melangsungkan pernikahannya dengan Putri Sarawaya.
No comments:
Post a Comment